Sabtu, 05 Mei 2018

Cerita Sex Chek In Siswa SMU


Cerita Dewasa Terbaru Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Cerita Sex Chek In Siswa SMU - Aku memang hobi membaca cerita dewasa setiap kali ada bacaan aku kasih komentar dan kasih alamat email saya dimana suatu hari aku mendapat email dari pembaca lain namanya Antok, ya setelah kami contac lewat email kemudian aku kasihkan no teleponku ke Antok, sebelumnya dia juga mengirimkan fotonya ke padaku. Tutur katanya di email cukup sopan dan tidak bertele-tele.\
Sejak kami berkenalan, setiap pulang sekolah Antok selalu datang ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) tempatku bekerja sebagai dokter hewan. Setiap kali datang menemuiku, Antok memang tidak pernah memakai baju seragam sekolah

Sehingga banyak rekan kerjaku yang juga terkecoh oleh penampilannya. Mereka semua menganggap Antok adalah pacarku, sehingga banyak juga yang cemburu padaku saat Antok menemaniku hingga sore di KBS.

Walau penampilannya cukup dewasa, namun sifat kekanakan Antok masih tetap tampak, maklum biar bagaimana pun usia Antok masih 16 tahun. Bicara soal sex, Antok masih layaknya remaja lain yang baru dalam masa pertumbuhan, keinginannya besar sekali tapi masih takut-takut.

Antok menceritakan bahwa untuk menyalurkan libidonya, AGEN DOMINO dia sering melakukan masturbasi di depan komputer, sambil membaca tulisan-tulisan di 17Tahun.com. Sesungguhnya dia sama sekali belum pernah melakukannya karena boro-boro ML, melihat tubuh wanita telanjang secara nyata saja belum pernah, paling-paling dilihatnya di film-film BF yang dia putar tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.

Hubungan kami semakin hari semakin dekat, layaknya sepasang remaja yang sedang asyik berpacaran memadu kasih. Sejak awal aku sudah mengingatkan Antok dan sering kali juga kuingatkan kembali agar Antok tidak terlalu terlena dengan hubungan kami ini, karena aku memang tidak ingin jatuh cinta apa lagi married.

Antok pun mau mengerti, jadi hubungan kami adalah sekedar pertemanan saja dan hanya saling suka sama suka satu dengan yang lain. Sejauh ini hubungan kami biasa-biasa saja sampai pada sore ini, saat Antok mengantarku pulang.

Memang sejak siang tadi Antok sudah mengunjungiku di KBS dan kami pulang sama-sama. Kebetulan kendaraanku belakangan ini dipakai Papaku, jadi setiap pagi aku didrop dan sore harinya dijemput dari KBS. Sejak aku kenal dengan Antok, Papaku sudah tidak perlu menjemputku lagi karena aku selalu pulang dengan diantar oleh Antok.

Sesampai di rumahku Antok kupersilakan untuk masuk, karena dia masih harus menungguku mandi. Aku tadi memang meminta tolong Antok mengantarku ke Gramedia untuk membeli buku tentang konservasi, tapi aku ingin pulang mandi dulu karena badanku terasa gerah sekali dan bau keringat.

Saat itu rumahku masih kosong, Papaku belum pulang dan Mamaku entah pergi kemana, sedangkan adikku mungkin masih di kampus. Melihat suasana rumah yang sepi begini, tiba-tiba timbul keisenganku hingga kutanyakan pada Antok..

"Gus! Kamu benar-benar seumur hidup belum pernah lihat cewek telanjang bulat di hadapanmu?"

"Belum! Emangnya kenapa?" sahut Antok.

"Kalau ada cewek bersedia telanjang di hadapanmu gimana?" tanyaku selanjutnya. Rupanya Antok sudah mengerti kemana arah pembicaraanku selanjutnya.

"Emangnya Mbak Lia mau telanjang bulat di hadapanku?" tanya Antok sedikit menggoda.

"Yuk kita masuk ke kamarku" ajakku pada Antok sambil melangkah masuk ke kamar, dan Antok pun mengikuti langkahku dari belakang.

Kututup dan kukunci pintu kamarku dari dalam. Berikutnya kubuka satu persatu kancing hemku dan kutanggalkan begitu saja di hadapan Antok yang duduk di pinggiran tempat tidurku. Payudaraku yang ranum menggairahkan langsung terpampang jelas di hadapan Antok karena memang aku tidak pernah memakai BH.

Kubuka kaitan rok miniku dan kubiarkan terluncur ke lantai begitu saja hingga kini tubuhku pun hampir telanjang bulat. Hanya tersisa CD mini yang kukenakan, modelnya G String dengan seutas tali nylon melingkar di pinggangku, sisanya juga seutas nylon yang tersambung dari belakang pinggang ke bawah, melingkari selangkangan melalui belahan pantatku.

Di bagian depan hanya berupa kain sutera tipis tembus pandang berbentuk segi tiga, ukurannya tidak lebih dari seukuran dua jari yang fungsinya hanya mampu menutupi bagian luar liang vaginaku. Untuk melepaskannya cukup menarik kedua ikatan yang ada di samping kiri kanan pinggangku.

Aku sengaja meminta agar Antok yang melucuti sisa penutup tubuhku. Hanya dengan sekali tarikan di ujung tali nylon yang mengikat di pinggangku, lepas sudah G Stringku dan langsung terluncur ke lantai. Kini aku pun benar-benar telanjang bulat di hadapan Antok, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh molekku.

Dapat kulihat tonjolan besar di bagian depan celana Antok. Rupanya Antok langsung horny begitu melihat aku benar-benar telanjang bulat di hadapannya.

Napasnya tampak naik turun mulai tidak teratur. Kutinggalkan AGEN DOMINO Antok begitu saja, dan aku langsung masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarku.

Sengaja saat aku mandi, pintu kamar mandi kubiarkan terbuka lebar sehingga Antok bisa dengan jelas melihat seluruh aktifitasku di dalamnya. Rupanya Antok sudah benar-benar tidak tahan hingga dilepaskannya seluruh pakaiannya sampai telanjang bulat.

Antok melangkah dari tempat tidurku dan berdiri di pintu kamar mandi memandangku sambil mengocok batang kemaluannya yang sudah berdiri tegak bagaikan Tugu Pahlawan.

Melihatnya, aku mengajak Antok untuk sama-sama mandi. Lalu kami berdua berdiri di atas bathtub, saling gosok dan saling menyabuni tubuh kami secara bergantian.

Tangan Antok selalu 'parkir' di daerah sensitifku. Walau belum pernah melakukan ML bukan berarti Antok tidak paham letak daerah sensitifku karena hampir seluruh daerah sensitifku itu digerayanginya sehingga membuat nafsuku langsung naik ke puncak.

Aku mendesah kenikmatan saat jari-jari tangan Antok memainkan klitorisku hingga dari dalam liang vaginaku mengalir cairan bening hangat.

Aku seakan tak mampu berdiri lagi. Badanku sedikit berjongkok menahan rasa yang akan meledak dari dalam tubuhku. Lalu kuajak Antok agar segera menyelesaikan mandi.

Dengan hanya mengeringkan tubuh seadanya kami keluar kamar mandi. Lalu kududukkan Antok di tepian tempat tidurku dan aku berjongkok di hadapan selangkangannya. Langsung kuraih dan kukulum batang kemaluannya.

Antok sedikit terkejut namun tidak menolak saat aku memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulutku. Kujilat kepala kemaluannya dengan penuh nafsu, lidahku menyapu batang kemaluannya hingga kedua biji pelirnya.

Antok merebahkan badannya ke tempat tidur saat mulutku mengulum biji pelirnya. Tanganku mengocok-ngocok batang kemaluannya.

"Uu.. Uuh! Mbak aku pengen kencing nich!" seru Antok. Dan.. croo.. oot! Cree.. eet! See.. eerrt! Sperma Antok benar-benar muncrat tumpah keluar membasahi wajah dan rambut kepalaku.

"Aduu.. Uuh! Enak sekali Mbak!" ujar Antok padaku.

"Gila! Kok cepat sekali orgasmenya Ntok?" tanyaku.

"Belum-belum kok sudah keluar?" timpalku lagi.

"Iya Mbak! Habis enak sekali, jauh lebih enak daripada yang kulakukan sendiri selama ini", kata Antok.

"Ayo Mbak, sekarang giliran Mbak", lanjut Antok sambil menarikku ke tempat tidur, dan aku pun menurut langsung naik ke atas tempat tidur dengan menelentangkan badan.

Antok langsung mencium bibirku dan kubalas dengan lumatan dan rabaan di punggungnya. Mulut kami saling berpagut, mulut kami saling lumat, saling menjulurkan lidah bergantian.

Nafsuku tadi sebenarnya sudah mencapai puncak, namun sedikit drop saat belum-belum Antok sudah mengalami orgasme saat sedang kukulum batang kemaluannya.

Kini hasratku mulai naik kembali, aku jadi semakin liar saja saat tangan Antok bergerilya di daerah seputar selangkanganku. Antok mulai melakukan jilatannya, lidahnya menjilati seputaran telinga, leher, dada dan payudaraku.

Aku jadi merasa geli sekali saat ujung lidah Antok menyapu seluruh bagian payudaraku. Puting susuku digigitnya dengan bibirnya dan dikulum-kulum. Jilatannya mengarah terus ke bawah menyapu setiap jengkal perutku. Pusarku pun tak luput dari jilatannya.

"Uu.. Uuh! Ntok! Kamu ternyata pintar juga bikin perempuan kelojotan", kataku.

Antok hanya mendiamkan ucapanku, mulutnya terus turun menciumi paha hingga lututku. Mulutnya naik kembali menciumi dan menjilati pahaku bagian dalam yang sensitif hingga aku jadi benar-benar tidak tahan dibuatnya.

Kuraih kepala Antok dan kujambak sedikit sambil menariknya ke atas. Antok mengerti apa mauku, kepalanya mengikuti tarikan tanganku yang mengarahkannya ke arah pangkal pahaku yang kubuka lebih lebar lagi.

Mulut Antok langsung terbenam di pangkal selangkanganku, mulutnya menyambar bibir vaginaku dan lidahnya serta merta dijulurkan dan mengorek celah lipatan bibir vaginaku.

Entah berapa banyak sudah cairan lendir yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku dan bibir vaginaku jadi ternganga lebar. Aku sudah benar-benar tidak mampu lagi membendung gelombang orgasmeku saat mulut Antok mengulum klitorisku.

Rasa meledak-ledak dari dalam tubuhku akhirnya benar-benar meledak dengan dahsyat saat lidahnya mempermainkan ujung klitorisku.

"Uu.. Uucch! Teruu.. Uus! Terus Ntok!" desahku.

"Auu.. Uucch!"

Vaginaku jadi becek sekali. Pantatku kuangkat dan kugoyangkan mengikuti jilatan lidah Antok. Tubuhku menggigil sedikit kejang dan..

"Aa.. Aaff! Oo.. Oocch! Aduu.. Uuh! Ntok! Sudah Ntok, aku sudah orgasme" kataku sambil mendesis.

"Gimana Mbak, puas ndak?" tanya Antok padaku.

0 komentar:

Posting Komentar

Agen Domino
Agen Domino
Agen Domino